Insiden terjadi karena penerbangan Hornet AS terusik ketika tiba-tiba didekati F-16 TNI AU. Mereka diminta untuk meninggalkan wilayah udara Indonesia karena masuk tanpa izin. Namun, mereka menolak dan balik mengancam akan menyerang karena merasa terbang di atas perairan internasional. F-16 dipaksa menyingkir karena dianggap “mengganggu” gugus armada kapal induk USS Carl Vinson yang tengah mereka kawal.
Jet tempur bersenjata ini pun bersitegang. Selama lebih kurang tiga menit dua F-16 dari Skadron Udara 3 bekerja keras menundukan kelima F/A-18C itu. Segala jurus dikeluarkan. Saling kunci dan saling melancarkan jamming dengan peralatan ECM (Electronic Counter Measures) masing-masing.
Posisi jet tempur AS sebenarnya di atas angin. Itu karena tehnologi dan persenjataan yang dibawa lebih canggih dan jika terjadi sesuatu, USS Carl Vinson bisa mengerahkan perlawanan yang lebih masif. Namun mereka bisa menahan diri untuk melepaskan rudal, karena penembakan rudal akan sama saja dengan pernyataan perang. Akhirnya kelima pelanggar wilayah udara RI tersebut dapat diatasi tanpa jatuh korban. Mereka akhirnya mau mematuhi sejumlah aturan selayaknya terbang diwilayah udara Indonesia, termasuk diantaranya meminta izin ke ATC Ngurah Rai.
Diatas sedikit kisah betapa andalnya F-16 bagi TNI-AU demi menjaga kedaulatan Republik Indonesia.
Italeri 1/48 Scale F-16 Fighting Falcon Kit
Saya buat kit F-16 TNI-AU dengan base kit dari Italeri dan decal dari Zotz seri Vivacious Viper #2 dimana tersedia marking TNI-AU. Saya pilih TS-1605 dengan camo agresor (perpaduan 3 warna langit). Harga kit yang murah $12 saya tidak berharap kualitas yang baik, terbukti banyak sekali eror atas fiting dari kit ini dan beberapa part sepertinya tidak sesuai dengan aslinya. Tetapi tidak terlalu masalah, tujuan utama saya adalah melengkapi koleksi pesawat TNI-AU (yang penting marking TNI AU).
No comments:
Post a Comment